Minggu, 07 Maret 2010

SAN Finance Rencanakan Obligasi Rp 300 M

Oleh: Grace Dwitiya Amianti
Investor Daily

JAKARTA – PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 300 miliar pada semester II-2010. Dana yang didapat akan digunakan untuk menggenjot pembiayaan pada paruh kedua tahun ini, karena permintaan komoditas global mulai membaik.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama SAN Finance Susilo Sudjono kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (6/1). Susilo mengatakan, nilai obligasi itu direncanakan minimal Rp 300 miliar karena mempertimbangkan ukuran bisnis perusahaan yang cukup besar.

“Nilai tersebut sesuai kebutuhan perusahaan, size kami memang besar. Lagipula, jika minimal bukan Rp 300 miliar, biayanya akan lebih mahal. Di instrumen obligasi memang banyak biaya yang sudah fixed, jadi semakin besar nilainya, semakin murah biaya yang harus dikeluarkan,” tutur Susilo.

Perusahaan memilih menerbitkan obligasi pada semester II-2010 karena dana diperkirakan masih cukup dan ekonomi membaik. Susilo melihat, suku bunga akan terus turun dan inflasi akan terjaga sepanjang tahun ini. Jika batal menerbitkan pada semester II, perusahaan akan membidik kuartal IV.

“Jadi, pressing pembiayaan pada semester II akan lebih bagus daripada semester I,” ujar dia.

Tahun ini, perusahaan menargetkan pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun atau naik 20-25%. Sebelumnya, Susilo sempat memperkirakan pembiayaan pada akhir 2009 mencapai Rp 1,4-1,45 triliun. Sedangkan pembiayaan pada akhir November 2009 telah mencapai Rp 1,25 triliun.

Namun, target Rp 1,7 triliun itu dinilai Susilo masih fleksibel. Dia menjelaskan, pihaknya selalu mengkaji target setiap tiga bulan sekali. “Kami akan melihat lagi kinerja bulan Maret, kemudian Juni. Kami optimis karena permintaan global untuk minyak kelapa sawit dan batubara meningkat,” kata dia.

Selain rencana menerbitkan obligasi, perusahaan juga akan memperpanjang Surat Utang Jangka Menengah (medium term notes/MTN) dengan nilai Rp 300 miliar sejak November 2009. Susilo mengatakan, penerbitan MTN itu akan dilakukan pada kuartal II-2010.

Incar Dana Segar
Pada Desember 2009, perusahaan multifinance yang sepenuhnya bergerak di pembiayaan alat-alat berat ini telah mendapat kucuran kredit modal kerja dari lima bank sebesar Rp 528,8 miliar atau sekitar US$ 56 juta dolar. Susilo mengatakan, pinjaman tersebut akan habis digunakan hingga April 2010.

“Kira-kira Maret atau April pinjaman itu sudah digunakan. Setelah itu, kami akan mencari lagi dari perbankan lokal atau luar negeri. Kami akan mencari yang baru, namun tetap menjaga hubungan dengan mitra bank yang sudah ada. Jadi, kami berusaha untuk semakin dikenal,” kata Susilo.

Namun, perusahaan belum mempertimbangkan untuk terjun di pasar modal agar lebih dikenal publik. Menurut Susilo, hal itu merupakan sepenuhnya keputusan pemegang saham, yaitu PT Astra International Tbk dan Marubeni Corporation.

Tahun ini, perusahaan juga merencanakan pembukaan cabang-cabang baru di Indonesia bagian Timur untuk memperluas pasar, terutama di Papua dan Makassar. “Kelapa sawit sekarang sudah banyak di Papua, tanahnya bagus. Sedangkan pertambangan nikel dan biji besi di Halmahera,” ujar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar